Source : topsurvigear |
Aktivitas diluar ruangan atau outdoor memiliki segudang
bahaya yang senantiasa selalu mengintai. Oleh karenanya, seorang pegiat alam
bebas wajib memiliki sebuah proteksi yang mutakhir guna menyelamatkannya dari
bahaya atau meminimalisir kemungkinan terburuk.
Selain proteksi dari beragam jenis asuransi yang sudah
tersedia. Para pegiat alam bebas ini juga memerlukan proteksi dari gear atau
perlengkapan yang ia gunakan selama berkegiatan. Perlengkapannya haruslah
memiliki kualitas yang baik, karena dengan alat sekecil carabiner katakanlah,
seorang pegiat alam bebas menggantungkan nyawanya.
Lantas apa jadinya jika seorang pegiat alam bebas salah
dalam memilih gear yang akan dipakainya ?
Resiko yang paling ringan adalah cidera, baik cidera ringan
atau berat, dan resiko terburuknya tentu saja kematian. Sudah banyak kasus yang
terjadi selama ini. Yang terdekat dan pernah saya alami adalah camping di Wadas Gantung. Entah apa sebabnya, kompor yang saya bawa itu tidak bisa digunakan,
padahal sebelum berangkat saya dan team sudah mengecek kompor tersebut, dan berfungsi dengan normal.
Akan tetapi, ketika sudah berada di tempat camp. Kompor
tersebut tiba-tiba tidak bisa digunakan. Alhasil kami harus memutar otak
bagaimana cara untuk tetap bertahan hidup. Istilah kerennya adalah Survival.
Semenjak kejadian itu, saya berusaha meng-upgrade gear saya agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.
Maka dari itu penting sekali bagi para pegiat alam bebas
untuk mengetahui kualitas dari gear yang ia pakai. Tak jarang, para pegiat alam
bebas ini menggantungkan hidupnya dengan geae dari brand tertentu. Meski
terkadang harus merogoh kocek lebih dalam lagi, tapi itu semua worth it kok.
Karena ya.. ada kualitas, ada harga. Biasanya tersemat dalam brand ternama.
Berangkat dari keresahan ini, saya mencoba untuk membuat
sebuah artikel yang mengedukasi para pegiat alam bebas pemula agar tak salah
menentukan brand dari alat yang akan dia gunakan nantinya.
1. Osprey
Osprey merupakan perusahaan yang didirikan oleh Mike
Pfotenhauer pada tahun 1974. Awalnya Mike hanya membuat pesanan dari para
backpacker, ia juga membuka toko ritel di Santa Cruz California. Sekaran Osprey
merupakan peleburan dari pelbagai kepribadian, latar belakang dan kemampuan.
Setiap produk Osprey menjunjung tinggi prinsip IIQRS (Innovation, Integrity,
Quality, Respect, and Stewardship).
Melalui prinsip IIQRS, produk-produk keluaran merk Osprey
memiliki kualitas yang baik di pasaran. Oh ya! Dan sedikit berbeda. Misalnya
saja tas carrier dari Osprey yang selalu menjadi incaran para pendaki maupun
pegiat alam bebas tanah air. Memiliki fitur yang berbeda dan dinilai sangat
bermanfaat untuk mengatasi kelelahan, segala tas osprey yang sudah dibekali
fitur AG (Anti Gravity) akan laku dipasaran.
Sedangkan untuk kelemahannya adalah setiap produk Osprey
dibanderol dengan harga yang cukup tinggi. Untuk tas carrier ukuran 60 L berada
dikisaran harga 3jutaan keatas, sedangkan waist bagnya berada dikisaran 300
ribuan. Disisi lain, desain dari setiap produk Osprey cenderung monoton, karena
mungkin yang menjadi fokus peningkatannya dari sisi fungsionalitasnya bukan
hanya berfokus pada sisi astetiknya saja.
Bagaimana menurut kalian ? akankah kalian melabuhkan
berbagai macam keperluan outdoor kalian ke tangan Osprey ? kalian sendiri yang
tentukan! Menurut saya cukup setara jika kita harus mengeluarkan kocek yang
cukup dalam demi kenyamanan dan keaman kita selama berada di alam bebas.
Apalagi dari sekmen tas carriernya, merk Osprey selalu menjadi sasaran yang
utama.
WE RELENTLESSLY INNOVATE TO EASE YOUR JOURNEY AND INSPIRE
ADVENTURE – Mission Osprey
2. Deuter
Hans Deuter mendirikan Deuter
Sport pada tahun 1898. Pada awalnya Deuter merupakan pemasok karung pos dan
tas surat untuk POS Kerajaan Bavaria. Tahun-tahun berikutnya Deuter mulai
melakukan expansi ke berbagai sektor dalam
industri yang sama. Deuter juga sempat menjadi pemasok tas, ransel, sabuk,
tenda mess, dan tenda kedai untuk militer. Pada tahun 2006 Schwan-Stabilo sebagai
pemiliki Deuter.
Sebagai brand outdoor yang memiliki penggemar cukup banyak
di dunia, Deuter menawarkan 3 hal yang menarik untuk para penggunanya.
Teknologi airstripe system, jahitan rapih, dan fashionable. Ketiga hal inilah
yang mampu menambah daya tarik dan membuat deuter mampu bersaing di pasaran. Jika,
Osprey memiliki teknologi Anti Gravity,
Deuter memiliki teknologi Airstripe
System.
“Tak ada gading yang tak retak” peribahasa yang satu ini
saya rasa cocok untuk mendeskripsikan brand asal Jerman ini. Meskipun, memiliki
3 hal yang cukup fundamental dalam setiap produknya. Ternyata, masih ditemui
ketidakpuasan para pelanggan dari brand Deuter. Rain cover yang belum termasuk
kedalam pembeliaan membuat beberapa pelanggan mengeluhkannya.
Jadi bagaimana ? apakah kalian akan menambatkan hati kepada
brand ini atau akan melakukan riset yang lebih mendalam lagi untuk menentukan
pilihan ?
Yang terpenting dalam menentukan pilhan untuk membeli
peralatan outdoor adalah kualitasnya bagus. Mau itu murah atau mahal, brandnya
terkenal atau tidak. Jika memiliki kualitas yang bagus kenapa tidak untuk kita
pinang. Perhatikan juga faktor-faktor pendukung lainnya, terlebih lagi jika
kalian akan membeli tas carrier yang notabene menjadi sahabat selama berada di
alam. Jangan sampai salah pinang!
Untuk tiap Drecksack yang terjual, Deuter mendonasikan €1
ke Bergwaldoffensive, sebuah asosiasi yang peduli terhadap perlindungan
hutan di Alpen Bavaria
3. Eiger
Seorang pria bernama Ronny Lukito pada tahun 1990-an
mendirikan sebuah brand yang namanya diambil dari nama gunung di pegunungan
Alpen di Swiss. Eiger merupakan nama yang disematkan oleh Ronny untuk menaungi
setiap maha karya dirinya. Toko pertama Eiger ini ada pada tahun 1994 dan
berlokasi di Cihampelas, Bandung.
Produk-produk dari brand Eiger ini bisa dikatakan memiliki
kualitas yang sangat bagus. Salah satu produk lokal yang memiliki kualitas
internasional bisa kalian dapatkan dari berbagai macam produk asal brand Eiger.
Disisi lain, kalian tidak akan kesulitan untuk mendapatkan produk dari Eiger. Outlet-outletnya
sudah tersebar di pelbagai penjuru kota di Indonesia.
Satu hal yang rasanya menjadi hal yang harus diperhatikan
oleh Eiger adalah variasi dari setiap produk-produknya. Meskipun, sudah banyak
sekali tipe-tipe produk yang dikeluarkan. Namun, jika kalian perhatikan dengan
lebih seksama lagi, tidak terlalu banyak variasi yang dihadirkan oleh Eiger. Menurut
saya produk dari Eiger memiliki desain yang cukup monoton, meski setiap
tahunnya selalu ada inovasi dari sisi teknologi guna menambahkan keamanan dan
kenyamanan penggunanya.
Meski begitu, produk dari brand eiger ini bisa menjadi
pilihan kalian untuk memenuhi setiap kebutuhan berkegiatan di alam bebas. Selain
banggga menggunakan produk dalam negeri, kualitas dari setiap produknya juga
sudah sangat terjamin.
4. Consina
Berawal dari hobi mendaki, pada tahun 1994 Disyon Toba
memberanikan diri untuk membuat tas carrier pertama miliknya dengan bekerja
sama dengan penjahit lokal. Ketika pesanan semakin membludak, penjahit kenalan
Toba diminta untuk memproduksi tas secara reguler. Barulah di tahun 2001 Consina
resmi berdiri dengan nama PT. Consina Segara Alam.
Menurut saya tas gunung dari Consina memiliki kualitas yang
cukup bagus dan banyak ragam desainnya. Ditambah lagi dengan harga yang sangat
ramah dikantong membuat produk dari Consina ini memiliki banyak peminat. Jahitannya
juga cukup rapih ditambah gratis rain cover di setiap pembelian tasnya. Cukup banyak
pendaki yang berpendapat “tak ada eiger, consina-pun jadi”.
Backsystem yang
tebilang masih standar, rasanya harus lebih diperhatikan dan diberi inovasi lebih
agar para pendaki maupun traveller nyaman menggunakan tas dari Consina
lama-lama. Jujur saja, pengalaman saya menggunakan tas dari Consina cukup
menyiksa. Akhirnya saya berkesimpulan, bahwa “tas ini rasanya lebih cocok untuk
petualangan jangka pendek”. Gimana menurut kalian ?
Meskipun demikian, Consina sudah sangat layak untuk menemani
setiap kegiatan kalian di alam bebas. Entah itu, Camping, Mendaki, atau yang
lainnya. Harga yang terbilang cukup ramah dikantong, dan produknya mudah
didapatkan tidak akan menyulitkan kalian jika ingin menambatkan hati pada brand
Consina. Akan tetapi, kalian harus tetap waspada. Karena tak jarang produk dari
Consina ini dipalsukan.
5. Cozmeed
Siapa yang tak punya mimpi untuk mengharumkan nama negara di
kancah dunia melalui hobi yang dimiliki. Rasanya semua anak bangsa ingin
begitu. Sama halnya dengan Budi Santoso yang pada tahun 2010 berhasil melahirkan
Cozmeed di kota Surakarta. Menurut laman resmi Cozmeed, nama Cozmeed
terinspirasi dari kalimat “Cause we are meet”.
Bagi saya, kelebihan yang sangat menonjol dari brand ini
adalah variatifnya tipe jacket gunung yang dikeluarkan. Selain memiliki variasi
yang beragam, produknya juga memiliki kualitas yang cukup bagus. Seperti jaket
gunung saya masih awet hingga sekarang, meski ada beberapa kerusakan ringan,
tapi fungsinya masih bagus apalagi waterproofnya masih berfungsi dengan baik.
Sedangkan kelemahannya di sektor tas gunung, menurut saya
tidak terlalu menarik desainya. Oke saya paham, ada pepatah yang mengatakan
bahwa “don’t judge book by its cover”. Tetapi, ketika saya mencoba untuk
menggunakannya, tidak terlalu nyaman di punggung saya. Sekitar 2-3 tahun yang
lalu, mungkin sekarang sudah banyak perubahannya.
Tak banyak pengalaman yang bisa saya bagikan kepada kalian
di bagian brand Cozmeed ini. Tapi saya rasa, setiap brand memiliki fokusnya
masing-masing dan saya sangat merekomendasikan untuk mempercayakan jaket gunung
kepada brand Cozmeed ini. Sepengalaman saya, rasa puas maksimal akan kalian
dapatkan hanya melalui jaket gunung dari Cozmeed. Jadi bagaimana ?
Apa Brand Favorit Kamu?
Begitulah ringkasan brand outdoor terbaik yang pernah saya
gunakan. Saya bukanlah seorang expert yang mampu mencari data-data faktual
terkait kepuasaan pelanggan dari brand outdoor yang ada didunia, kemudian
dikelola dan diklasifikasikan.
Saya rasa itu butuh waktu yang sangat lama untuk
melakukan risetnya, dan saya tidak sanggup.