Bersahabat dengan Syphon Coffee Maker – Alat Seduh Pembawa Rezeki

syphon coffee maker

Masih ingat scene di Filosofi Kopi saat Ben menciptakan perfecto? Tulisan ini tentang alat yang digunakan pada scene tersebut!

Bagi para penggila kopi, seluruh alur cerita di film ini
merupakan pelajaran yang berharga, selain kita mendapatkan filosofi-filosofi
dari secangkir kopi. 

Film ini juga sedikit memberikan efek positif pada dunia
perkopian di Indonesia.

Kalau dunia Pendakian bisa booming karena film 5 cm, dunia
perkopian punya Filosofi kopi. Begitulah yang saya tangkap dari kedua film
tersebut. 

Mungkin kamu punya pendapat lain, sila share di kolom komentar.

Ngomong-ngomong masalah scene di film Filosofi Kopi yang
paling favorit. Bagi saya, scene terfavorit dalam film ini ketika Ben
memenangkan tantangan menggunakan alat seduh Syphon Coffee Maker

Meskipun beans
yang digunakan bukanlah Perfecto melainkan Tiwus. Seketika saya
berimajinasi mampu menggunakan alat seduh Syphon se-jago Ben.

Tahun 2015 saya menonton film tersebut, di tahun 2020 awal
pakde saya menyuruh untuk belajar menggunakan alat seduh ini. 

Imajinasi yang
menjadi realita, bukankah menyenangkan? 

Dengan semangat saya mempelajari syphon
coffee
maker sedikit demi sedikit, sampai saat ini sudah lumayan jago lah…
setiap kali menyeduh menggunakan alat ini, pasti seduhannya enak. Begitu si..
kata orang rumah.

Sejarah Singkat
Syphon Coffee Maker

perebutan hak paten

Pada tahun 1830-an seseorang bernaman Loeff yang berasal
dari Berlin, mulai merasakan muak karena kopi yang diolah sangat tidak
maksimal. 

Kopi ala syphon hasil karya Loeff ini diterima baik oleh para pecinta
kopi, sehingga kopi ala syphon ini sangat populer dan menyebar ke seluruh
Eropa. 

Syphon coffee maker ini digunakan hampir lebih dari satu abad diseluruh
dunia.

Alat syphon yang kawan mlaku lihat di zaman sekarang ini,
tidaklah terlalu banyak berubah dari awal penemuannya, itu-itu aja. 

Memang
terjadi beberapa inovasi, akan tetapi bukan pada desainnya melainkan bahan
pembuatnya. Awalnya menggunakan kaca borosilikat, logam atau plastik. 

Baru di
tahun 1915 ditemukan kaca pyrex yang tahan api.

Mirip kisah cinta, hak paten dari syphon coffee maker ini
bukan jatuh ketangan Loeff. Melainkan ketangan wanita berdarah Perancis bernama
Jeanne Richard. 

Sungguh miris. Misal, kawan menembak seseorang, kemudian
seseorang itu mengatakan “maaf kamu terlalu baik untukku”. Selang beberapa hari
ia malah berpacaran dengan orang lain.

Mbok ya, kalau emang gak suka bilang aja terus terang. 

Tidak
usah banyak berdalih, terlalu baiklah, terlalu tampanlah, terlalu ini, terlalu
itu. 

Apa sih susahnya bilang “maaf aku tidak bisa menerima dirimu” kelar bos!
Maaf ya, jadi kesitu deh.

Sensasi Menggunakan
Syphon

Saat pertama kali melihat alat ini di film Filosofi Kopi,
pikiran saya dibuat kembali ke laboratorium fisika sekolah. 

Belum ada
ketertarikan lebih jauh mengenai alat ini, cuman terlintas pikiran. “keren kali
yak, bisa sejago Ben dalam meracik kopi menggunakan alat itu”. 

Pada waktu itu
untuk ngopi sendiri juga masih sachetan, kopi kapal kebakar andalan saya waktu
itu, atau kopi hari baik.

Saya lupa, pertama kali mencintai kopi layaknya seorang
kekasih yang selalu berusaha mengetahui segala seluk-beluknya.

Yang jelas,
pakde saya berperan penting dalam mengenalkan dunia perkopian pada saya. Berkat
beliaulah saya mulai hijrah dari kopi sachetan ke kopi seduh, yang jauh lebih
nikmat.

Ketika saya sudah mulai mencintai kopi, film filosofi kopi 2
rilis. Ketika rampung menyaksikan film ini, seketika muncul keinginan untuk
menonton film terdahulunya. 

Yap, filosofi kopi, ketika berada di scene Ben
menyeduh menggunakan syphon dan memenangkan tantangan. Hati kecil saya berkata,
bahwasanya saya harus belajar dan menguasi alat itu.

Bentuknya yang mirip dengan alat laboratorium di lab fisika
sekolah saya dulu, membuat saya sedikit heran bagaimana cara menyeduh
menggunakan alat ini. 

Bertanya kepada mbah google merupakan pilihan terbaik,
beberapa referensi artikel dan vidio saya pelajari agar bisa se-jago Ben. 

Ternyata mengoperasikan alat ini tidak susah, sangat jauh dari yang saya
bayangkan di awal. Cukup ikuti langkah-langkah berikut ini!

  1. Siapkan kopi 
  2. Isi chamber bawah dengan air 
  3. Pasang
    chamber atas 
  4. Nalakan api 
  5. Ketika air sudah naik (mendidih), masukan
    kopi
  6. Aduk-aduk, diamkan sesaat kemudian jadilah kopi yang siap untuk
    dinikmati.

Pada awal saya menyeduh menggunakan alat ini, rasa seduhan saya
seperti gosong, dan tidak ada rasa lain selain pahit. Begitu kalau saya tidak salah
mengingat.

Setelah saya belajar-lagi mengenai alat ini, lambat-laun
hasil seduhan saya-pun berkembang. 

Sedikit bernostalgia tentang alat ini, tak
apa lah ya sedikit mengenang — yang terpenting, jangan larut dalam kenangan
itu. 

Sadar dan bangkitlah, tunjukan pada dunia harimau yang selama ini
bersemanyam dalam tubuh kita.

Resep Menngunakan
Syphon

proses penyeduhan syphon kopi maker


Tidaklah susah menggunakan alat seduh yang satu ini. Saya akan
mencoba memberikan sedikit resep ketika saya menggunakan syphon coffee maker
ini, ikuti langkah-langkah dibawah ini :

  • Panaskan air terlebih dahulu. langkah ini bertujuan untuk mempersingkat proses penyeduhan.
  • Masukan air yang sudah mendidih ke dalam chamber bawah dari syphon.
  • Kawinkan chamber atas dengan chamber bawah. Pastikan kawan mlaku sudah memasang filternya.
  • Nyalakan api, dan tunggu hingga air naik.
  • Setelah air naik, masukan kopi kawan. Jenis grinding yang digunakan medium fine.
  • Aduk selama 5 kali.
  • Diamkan selama 25 – 30 detik untuk proses ekstraksi. Kalau lagi gak ada stopwacth dan males ngitung, biasanya saya menunggu sampai lapisan paling atas kopi meletup sekali.
  • Matikan apinya, aduk-aduk lagi sembari menunggu kopinya turun.
Hasil dari seduhan
Menunggu hasil kopi
Seperti itulah langkah-langkah saya dalam menyeduh kopi menggunakan Syphon Coffee Maker ini. Selamat mencoba, teruslah belatih sampai kamu menguasai alat ini.
Kalau kamu belum punya alat kopinya, kamu bisa membelinya melalui Tokopedia. Cukup klik tombol di bawah ini 




Udah dulu ceritanya yaa … Masih banyak cerita lainnya dari Insanus Mlaku yang gak kalah seru dan menarik. Yuk eksplore bareng.
See you!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *