Begini cara memilih open trip ke gunung biar gak zonk!
Ikut open trip seringkali jadi solusi apabila kita tidak diizinkan mendaki. Pihak open trip biasanya terdiri dari orang-orang profesional.
Sehingga bisa memberikan kenyamanan dan rasa aman selama pendakian. Leader dalam open trip umumnya seseorang yang memiliki sertifikasi resmi.
Dengan begitu, ikut open trip seharusnya jauh lebih aman dan mudah daripada merencanakan pendakian sendiri. Namun saat ini, kita juga perlu hati-hati.
Sebab, ada beberapa oknum penyedia open trip yang kurang amanah, sehingga ada beberapa kejadian yang kurang menyenangkan dialami peserta tripnya.
Baca artikel ini sampai habis, kalau mau tau gimana caranya pilih penyedia open trip yang aman dan terpercaya.
Tips Memilih Operator Open Trip yang Amanah
1. Memastikan Kredibilitas Penyedia Trip
Langkah pertama yang harus kamu lakukan untuk mendapatkan pengalaman trip ke gunung yang menyenangkan adalah memastikan kredibilitas penyedia trip. Trip yang profesional biasanya berbadan hukum.
Dengan begitu, peserta trip bisa jauh lebih tenang karena mengikuti penyedia open trip yang taat terhadap peraturan dan undang-undang yang berlaku.
Memilih trip yang memiliki kekuatan hukum juga adalah salah satu tindakan pencegahan apabila ada keteledoran. Suka atau tidak, yang namanya “oknum pasti ada aja”. Iya kan?
Agar keamanan dan keselamatan kamu lebih terjamin, periksa dulu legalitas dari si penyedia open trip. Periksa juga, apakah penyedia tersebut sudah terbiasanya menyelenggarakan open trip, atau baru pertama kali.
Pengalaman tidak akan pernah bohong. Kalau mau aman dan selamat selama pendakian gunung, effortlah sedikit untuk melakukan background checking kepada si penyedia trip.
2. Periksa Leader & Guide Open Trip.
Setelah kamu memeriksa legalitas dan kredibilitas penyedia open trip, langkah berikutnya kamu juga perlu menanyakan perihal stakeholder dalam open trip itu sendiri.
Mulai dari leader pendakian gunungnya, sweeper, porter, hingga koki gunung. Yang paling penting kamu harus memeriksa apakah guide / leader memiliki sertifikat resmi dari APGI.
Sertifikat dari Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia yang juga terkenal dengan APGI ini bisa menunjukan kemampuan seorang guide dalam mengelola sebuah kelompok. Mulai dari skill navigasi, serta kepekaan membaca kondisi anggota team.
Jangan sampai kamu ikut open trip yang juga diselenggarakan oleh orang dengan level setingkat. Ini kurang disarankan, karena jika dalam 1 kelompok isinya adalah pendaki pemula.
Maka akan sangat berbahaya, apalagi jika kondisi di gunung berubah jadi ekstrim. Sangat rawan terserang penyakit gunung. Yang paling sering terjadi di Indonesia adalah Hipotermia.
Melansir dari merdeka.com, sepanjang tahun 2025 ada 16 kasus pendaki yang meninggal di dunia. Sebagian besarnya diakibatkan oleh Hipotermia.
Oleh karena ini, kamu perlu memastikan kemampuan, pengalaman, serta sertifikasi yang dimiliki oleh penyelenggara open trip.
Melakukan tips ini akan meningkatkan peluang selamat sampai ke rumah semakin tinggi. Jujur, saya tidak berani untuk mengatakan aman 100% karena masih ada faktor eksternal lainnya yang jadi penentu.
Ketahuilah, ketika bermain ke alam kondisi bisa berubah seketika. Aktivitas outdoor yang dilakukan dengan persiapan sangat matang saja masih beresiko. Apalagi yang tidak memiliki persiapan sama sekali, kan?
3. Baca Review dari Peserta Sebelumnya
Tips memilih penyedia open trip gunung yang berikutnya adalah melakukan riset yang mendalam. Dalam proses riset open trip yang berkualitas, membaca hasil review peserta trip sebelumnya adalah faktor yang penting.
Review ini adalah cerminan dari pengalaman yang dirasakan oleh peserta selama trip berlangsung. Baca dengan teliti ulasan yang ada, jangan hanya tergantung pada rating saja.
Pastikan ulasan yang diberikan adalah ulasan yang jujur, bukan yang terlalu lebay. Ulasan yang lebay cenderung mengundang pertanyaan.
Ini review beneran, atau hasil beli review di shopee, ya?
Yap! Sekarang review udah bisa dibeli di banyak platform. Jadi kamu harus lebih selektif lagi membaca review agar bisa mengambil keputusan yang benar.
Selain review, kamu juga bisa minta rekomendasi langsung dari temanmu. Karena sudah pasti jujur. Kalau experience trip nya baik, sudah pasti akan direkomendasikan padamu.
Tapi kalau hasilnya buruk, kayaknya gak bakal direkomendasikan juga, sih. Iya gak?
Dapat rekomendasi dari teman ini membantu banget. Saya pernah ikut open trip ke Baduy Dalam karena ulasan yang super positif dari teman. Dan hasilnya memang tidak mengecewakan!
4. Rasio Peserta Masih Masuk Akal
Walaupun open trip, kamu harus bertanya tentang rasio peserta dan juga pemandu yang terlibat. Rasio peserta yang ideal akan memudahkan pihak penyelenggara untuk memantau setiap peserta dengan seksama.
Dengan begitu, keselamatan peserta bisa terjamin. Jumlah peserta yang terlalu banyak akan menyulitkan pemandu untuk mengawasi kondisi peserta satu per satu.
Tentu berbeda dengan open trip yang memiliki jumlah peserta yang sedikit. Kondisi ini tentu akan berdampak pada biaya trip yang harus kamu bayarkan.
Semakin banyak, akan semakin murah. Namun memiliki kekurangan kurang intensifnya pengawasan dari pemandu ke peserta.
Sementara semakin sedikit, akan semakin mahal. Namun setiap pemandu bisa mengawasi dengan intensif pesertanya. Sehingga kenyamanan dan keamanan kan lebih baik.
5. Standar Keselamatan dan Perlengkapan yang digunakan
Tips memilih open trip gunung yang terakhir adalah memastikan standar keselamatan dan perlengkapan yang digunakan. Penyedia trip yang memiliki standar keselamatan tinggi serta perlengkapan yang proper pasti memiliki harga yang lebih mahal.
Namun akan jauh lebih baik daripada ikut open trip murah, tapi tidak memiliki standar yang baik.
Beberapa waktu yang lalu, sempat viral di sosmed peserta trip mengeluhkan tendanya yang bocor. Kondisi ini tentu sangat tidak nyaman.
Karena kita sudah lelah mendaki, dan berharap akan istirahat dengan nyenyak dan nyaman. Eh, malah dapet tenda yang bocor. Kalau sudah begini, tidur pun kurang berkualitas. Sehingga kamu tidak akan vit ketika melanjutkan pendakian esok hari.
Oleh karena itu, penting juga untuk menanyakan merek/tipe perlengkapan yang digunakan. Sehingga kamu bisa menganalisa tingkat kenyamanan yang akan di dapatkan.
Dan berhitung, apakah worth it mengeluarkan budget sekian untuk mendapatkan fasilitas yang tertera?
Mau Cari Open Trip ke Gunung Mana, Nih?
Itulah tips memilih open trip gunung yang bisa kamu terapkan agar memperoleh pengalaman pendaki yang lebih baik. Semakin proper persiapan dan perlengkapan yang digunakan penyedia open trip.
Tentu, harganya akan semakin mahal. Jika kamu sudah bekerja dan memiliki cukup uang, saya rasa cukup worth it untuk mengeluarkan uang yang banyak demi kenyamanan dalam pendakian.
Sebab keterbatasan waktu sering kali jadi penghambat dalam melakukan persiapan mendaki gunung yang matang.
Namun jika kamu masih punya cukup banyak uang, saya menyarankan untuk ikut open trip yang biasa. Kemudian, seraplah ilmu dari leader/guide/porter/atau yang lainnya. Agar kamu bisa merencanakan pendakian mandirimu.
Selamat mendaki, selamat bersenang-senang konco mlaku!