Balibul Pemalang, sate kambing paling empuk yang pernah saya makan!
Apa sih hal yang bikin kamu penasaran banget kalau lagi jalan-jalan? Kalau saya makanannya.
Bagi saya, sebuah hidangan mampu meninggalkan kesan yang membekas di hati dalam jangka waktu yang cukup lama.
Kali ini, saya mau cerita tentang makanan khas kota Pemalang yang saya nikmati ketika sedang perjalanan kembali ke Jakarta.
Tahun Demokrasi = Pulang Kampung
Kamu masih ingat, kalau tahun 2019 adalah tahun yang penting untuk Indonesia. Kalau lupa, saya ingatkan lagi ya. Kalau di tahun itu, kita memilih presiden yang baru.
Pertahananya adalah pak Jokowi, dan lawannya masih sama, pak Prabowo.
Berhubung KTP saya masih beralamatkan di Purbalingga. Maka saya harus pulang kampung demi menggunakan hak pilih saya.
Waktu itu pilihan kita sama gak ya???
Setelah menunaikan tugas negara, saya kembali lagi ke tanah rantau di Tangerang Selatan. Diperjalanan pulang, kami mampir dulu untuk makan di salah satu warung sate balibul. Awalnya saya agak heran dengan nama warung makannya.
Kenapa “Balibul”, kira-kira artinya apa, ya? Eh ternyata, setelah sampai dan bertanya. Artinya adalah bawah limba bulan. Penamaan ini bukan hanya asal ambil, melainkan identitas dari makanan yang akan kami santap.
Bahwa sate yang akan kami nikmati terbuat dari daging kambing muda yang masih berumur dibawah lima bulan. Pantesan aja, rasanya bisa enak dan juga empuk.
Sate Balibul ini terletak di jalan raya tuwel-guci Pemalang. Makanan ini cukup terkenal di kalangan masyarakat lokal atau pelancong.
Sate Kambing Balibul adalah Panganan Khas Kab. Pemalang
Rasanya baru pertama kali gua makan di tempat ini, atau mungkin dulu pernah, lalu lupa entahlah..
Untuk penyajiannya tempat ini sama pada tempat lain pada umumnya, namun memiliki perbedaan sedikit pada proses pembuatannya.
Jika sate di pinggir jalan atau dimanapun tempatnya, sate tersebut sudah dalam keadaan siap bakar.
Kalau ditempat ini berbeda,ia disajikan dalam bentuk daging utuhan jika ada pembeli barulah daging tersebut dipotong dalam ukuran sate, kemudian di tusuk baru dibakar.
Proses ini juga dilakukan di tempat terbuka mungkin supaya pembeli tau prosesnya
Cita rasa sate balibul juga khas, daging tidak berbau dan rasanya yang gurih nan empuk membuat kita selalu ingin nambah lagi dan lagi hingga perut terasa sangat kenyang dibuatnya.
Sate kambing identik dengan sambel kecapnya, di RM Balibul sambelnya ijo dipisah dengan tomat dan bawangnya.
Jadi kamu harus menambahkan sendiri kecapnya sesuai selera, saya jamin kamu gak bakalan nyesel deh makan disini.
Oh ya untuk harganya saya kurang tau karena ditraktir oleh bude, perkiraan si gak sampe Rp 30.000/porsinya
Setelah puas mengisi perut kami langsung melanjutkan perjalanan yang masih sangat panjang. Karena kekenyangan saya tertidur pulas di mobil.
Sampai bertemu lagi di Ibu Kota!
Udah dulu ceritanya yaa … Masih banyak cerita lainnya dari Insanus Mlaku yang gak kalah seru dan menarik. Yuk eksplore bareng.
See you!