Kalau kamu punya wishlist bisa Body Rafting di Green Canyon Pangandaran, wajib baca sampe abis!
Kampung halaman saya dikelilingi oleh bentang alam yang luar biasa. Mulai dari perbukitan, gunung, air terjun, hingga sungai.
Selain ayah, orang yang berjasa pada hobi travelling saya adalah Pa I’i (Suami dari bulik Indah, adik ayah persis).
Kini, ayah dan Pa I’i sudah berpulang. Segala ajaran, dan cerita perjalanan mereka dulu, akan selalu terkenang.
Al-fatihah untuk dua orang yang paling berjasa dalam petualangan hidup saya.
Perbedaan Rafting dan Body Rafting?
Rafting atau arung jeram adalah olahraga luar ruangan yang bertujuan mengarungi sungai dengan perahu (bisa juga pake ban) yang memanfaatkan arusnya untuk bergerak.
Rafting tergolong olahraga ekstrem, mengingat resikonya yang tinggi. Mulai dari cedera ringan, hingga kematian.
Jadi, kalau kamu pengen cobain gimana serunya main rafting. Pastiin dalam pengawasan ahlinya yaa!
Masih membekas dalam ingatan masa kecil dulu, tatkala saya bersama saudara bermain rafting di sungai Klawing Purbalingga.
Waktu itu, alat yang berfungsi sebagai perahu adalah ban bekas yang punya ukuran besar. Ban tersebut diberi ikatan dengan simpul-simpul yang rumit menggunakan tali pramuka.
Tujuan ikatan itu adalah untuk menyediakan dudukan bagi kami (Saya dan saudara) agar lebih aman dan nyaman bermain rafting.
Walaupun sederhana, tapi sangat menyenangkan. Ingin rasanya kembali mengenang masa-masa itu. Sebuah masa yang tenang, dan tentram.
Hanya memikirkan “Besok, diajak jalan-jalan kemana lagi, ya?”
Sementara Body Rafting?
Body rafting adalah sebuah kegiatan luar ruangan menyusuri sungai dengan piranti alat berupa pelampung.
Perbedaan mendasar antara rafting dan body rafting terletak pada alat yang digunakan selama kegiatan. Kedua kegiatan ini tentu memiliki plus minusnya sendiri. Jujur, saya lebih suka body rafting.
Pertimbangan utamanya karena body rafting jauh lebih mudah mengontrol arah gerak kita dalam sungai, setidaknya itu yang saya rasakan.
Selain Green Canyon, Dimanakah Lokasi Body Rafting yang Recommended?
Tentu Curug Citumang jawabannya! Sejatinya, lokasi kedua area wisata ini cukup berdekatan. Jadi kamu bisa mengunjungi keduanya, baik Green Canyon atau Curug Citumang.
Curug Citumang adalah salah satu tempat wisata di Jawa Barat yang memiliki keindahan alam yang luar biasa indah.
Selain pemandangan alamnya yang indah, tempat wisata ini juga terkenal dengan wahana raftingnya.
Rafting di Citumang menawarkan pengalaman yang tak terlupakan. Pertama, karena tempatnya yang masih sangat asri dan terlindungi oleh lebatnya hutan jati.
Berbeda dengan sungai klawing yang tidak terlindung pepohonan apapun, jadi panas banget. Satu-satunya tempat berteduh berada di bawah jembatan klawing.
Kedua, rafting menggunakan peralatan yang propher seperti pelampung, dan pelindung lainnya ternyata sangat menyenangkan.
Karena saya tak perlu terlalu khawatir dengan resiko yang mungkin akan diterima. Sebab, persiapan yang matang.
Petualangan Menyusuri Sungai Green Canyon dimulai
30 Maret 2025 adalah hari yang bersejarah untuk hidup saya, karena untuk pertama kalinya saya akan merasakan serunya bermain body rafting. Tidak tanggung-tanggung, langsung di Green Canyon Pangandaran.
Kalau kamu baru masih asing dengan Green Canyon, berikut sekilas informasinya.
Green Canyon adalah objek wisata alam yang sangat populer di Provinsi Jawa Barat. Green Canyon juga terkenal dengan nama Cukang Taneuh yang memiliki arti “Jembatan Tanah” dalam bahasa Sunda.
Banyak masyarakat yang mengira bahwa penamaan Green Canyon ini mengacu pada warna air sungainya yang hijau akibat pantulan cahaya matahari dan alga dalam sungai.
Berdasarkan informasi yang saya dapat dari Tour Guide selama Body Rafting. Penamaan Green Canyon ini justru mengacu pada warna hijau tebing-tebingnya karena ditumbuhi banyak tumbuhan.
Bisa dikatakan, bahwa Green Canyon adalah surga tersembunyi di Jawa Barat yang menanti untuk dikuak langsung pesona alamnya.
Kita memiliki banyak opsi untuk menelusuri keindahan Green Canyon, mulai dari berkunjung dengan perahu, hingga body rafting. Namun yang paling populer dan mengasyikkan adalah Body Rafting.
Berapa Biaya Body Rafting di Green Canyon Pangandaran?
Sebenarnya dulu saya sempat berfikir bahwa biaya body rafting pastilah mahal. Tapi ternyata tidak semahal itu.
Kalau cuman ngitung biaya body raftingnya aja. Kalau dihitung semua, mulai dari penginapan hingga kulineran. Tentu menguras kantong!
Jadi, mari fokus pada biaya body raftingnya saja. Untuk mendapatkan pengalaman berharga di Wisata Pangandaran, saya harus membayar sebesar Rp 250.000.
Harga yang masih masuk akal bukan?
Harga tersebut bisa anda dapatkan jika berlima. Karena paket yang tersedia adalah minimal 5 orang dengan harga total Rp 1.250.000
Apa Saja Keindahan Green Canyon Pangandaran?
Setelah melengkapi data-data di pos registrasi, kamu akan diantar menuju hulu sungai green canyon.
Perjalanan menuju hulu sungai ditempuh menggunakan mobil bak terbuka dengan jarak 10 – 15 menitan, tergantung supir.
Mobil bak terbuka ini tidak langsung sampai di hulu sungai, kamu harus sedikit trekking untuk bisa menggapai sungainya.
Tenang aja, trek yang dilalui turun terus dengan jalanan tanah ataupun semen. Selama trekking, kamu akan melihat asrinya hutan.
Vibesnya itu kayak lagi menjelajahi pedalaman hutan tropis, gitu. Seru banget pokoknya. Selain itu, kamu juga bisa menyaksikan keindahan yang lainnya di green canyon.
1. Panorama Tebing Tinggi dan Alam yang Asri
Sesuai dengan namanya, daya tarik utama dari wisata green canyon di pangandaran terletak pada tebingnya yang menjulang tinggi.
Megahnya tebing di green canyon yang dikombinasikan kondisi alam yang masih sangat terjaga, melahirkan panorama yang luar biasa.
Sepanjang body rafting, kami tak henti-henti dibuat takjub oleh tebing-tebing di kiri dan kanan sungai.
Sekilas, saya teringat dengan dua film, yaitu: Anaconda dan Avatar. Kedua film itu rasanya yang paling tepat menggambarkan perasaannya saya.
2. Air Sungai yang Segar
Jujur, saya agak lupa kapan terakhir kali main ke sungai, dan mandi. Semenjak merantau ke Tangerang Selatan, saya seolah lupa dengan “habitat” di kampung halaman.
Paling banter, ya, main ke curug yang ada di daerah Bogor. Itupun butuh waktu 1-2 jam. Selain bergelut dengan waktu, saya juga kerap kali bergelut dengan pungli.
Aktivitas pungli inilah yang sebenarnya bikin males eksplore wisata Bogor dan sekitarnya. Namun setelah berkunjung ke Gunung Kuta, saya agak bernafsu untuk menamatkan seven summit Bogor Timur.
Balik lagi ke Green Canyon. Sewaktu pertama kali mencelupkan badan ke sungainya, waktu seolah berhenti sejenak untuk saya, hanya untuk saya.
Saya dibawa kembali ke masa saat rafting di Sungai Klawing Purbalingga. Sungguh menyenangkan.
Air sungai Green Canyon begitu dingin dan menyegarkan. Walaupun terlihat kotor, namun sejatinya sungainya cukup bersih.
Buktinya adalah kulit saya tidak merasakan apapun. FYI, kulit saya termasuk sensitif. Saya menyadarinya selepas mandi di Curug Silintang Purbalingga.
Keesokan harinya, kulit saya terasa panas di bagian muka, dan muncul bentol-bentol kecil. Jadi saya menyimpulkan, kalau air Sungai di green Canyon Bersih.
Selain itu, air sungainya yang berwarna hijau akibat alga yang ada di dasar sungai juga memberikan kesan tersendiri.
Kesan bagi saya adalah akhirnya saya bisa melihat langsung sebuah teori yang dulu dipelajari sewaktu duduk di Sekolah Dasar. Yap! Pelajaran IPS tentang Sungai Gangga di India.
3. Rintangan dalam Perjalanan
Setiap perjalanan yang pernah saya lakukan, pasti ada rintangan yang harus di hadapi. Misalnya ketika saya akan pergi ke Pontianak, tiket pesawat yang sudah saya pesan terancam hangus karena saya telat test PCR.
Atau ketika saya mendaki ke Gunung Gede dengan tenda yang sumpah “alakadarnya” aja. Dan masih banyak rintangan lainnya.
Rintangan seringkali datang tanpa kepastian, tanpa aba-aba, dan tanpa ragu. Namun percayalah, jika kita berhasil melewati rintangan tersebut.
Kebahagiaan yang didapatkan akan terasa jauh lebih bermakna. Rintangan yang kami hadapi saat body rafting di Green Canyon Pangandaran cukup menantang.
Mulai dari medan yang curam, arus yang deras, hingga permukaan batu yang licin. Namun dengan kerjasama yang solid dan mengikuti instruksi tour guide, kami berhasil melewati rintangan yang ada.
Setiap rintangan yang berhasil kami lewati, memberikan kesan yang mendalam tentang Green Canyon. Malahan, rintangan ini yang bikin kangen.
Tips Aman Bermain Body Rafting
Saya kira, dengan menggunakan pelampung saja sudah pasti mengambang. Ternyata saya salah. Ada beberapa momen juga saya agak tenggelam, jadi banyak minum air.
Padahal waktu itu saya masih menjalan ibadah puasa. Sangat disayangkan bukan? Walaupun tidak sengaja, namun ada rasa “Gimana” gitu. Akhirnya, saya pun membatalkan puasa di hari itu.
Berdasarkan pengalaman saya, menggunakan pelampung saja tidak cukup. Karena masih berpotensi terendam air agak dalam.
Maka ini beberapa tips yang bisa kamu coba biar makin aman main body rafting.
1. Jangan Panik
Tips pertama yang bisa saya berikan untuk kamu adalah jangan panik. Cukup klise ya. Cuman ini penting banget.
Karena entah kenapa, kalau kita panik. Berat tubuh kita itu seolah bertambah. Sehingga badan akan tenggelam, apapun kondisinya.
Pelampung jadi alat yang membantu untuk mengambang. Tapi ingat. Itu tidak selalu mengambang diatas air. Paling itu yang saya rasakan.
2. Menjaga Komunikasi
Selama body rafting, terkadang ada beberapa titik arus yang sangat deras, walaupun airnya terlihat tenang. Dengan menjaga komunikasi dengan guide, kita bisa lebih aman.
Karena dalam kondisi di alam nanti, perhatian guide tidak hanya tertuju pada satu orang saja. Melainkan keseluruhan peserta body rafting.
Sehingga penting sekali untuk menjaga komunikasi. Ketika body rafting kemarin juga, saya sering meminta pertolongan karena sulit mengontrol tubuh yang terbawa arus.
Jadi menjaga komunikasi tidak hanya penting di hubungan saja kan…
3. Perhatian dengan Kondisi Sekitar
Body rafting adalah aktivitas menyusuri sungai dengan badan langsung. Sehingga potensi kamu cidera ataupun terluka juga cukup besar.
Oleh karena itu, kamu harus perhatian dengan kondisi sekitar. Agar kamu bisa menghindar tatkala ada bahaya yang menghadang di depan, misalnya ada batu di tengah-tengah sungai.
Kalau badan kamu terkena batu, rasanya cukup menyakitkan. Jadi tetap harus waspada ya konco mlaku.
Penutup
Bermain body rafting di green canyon Pangandaran adalah pengalaman pertama saya. Pertama kali ke green canyon, dan menyusuri dengan cara yang paling sukar dilupakan.
Beberapa pelajaran yang bisa saya ambil dari bermain body rafting, antara lain:
- Selalu siap menghadapi tantangan hidup.
- Belajar tabah tatkala hidup tak berjalan sesuai rencana.
- Jangan pernah menyerah, setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
Kamu juga bisa menyaksikan pengalaman pertama saya body rafting di green canyon ini melalui youtube, berikut link youtubenya: https://youtu.be/68JCjud3eRY
Semoga suka ya!
Udah dulu ceritanya yaa … Masih banyak cerita lainnya dari Insanus Mlaku yang gak kalah seru dan menarik. Yuk eksplore bareng.
See you!