Sering kecapean saat mendaki? Begini cara mendaki gunung agar tidak cepat lelah.
Mendaki gunung merupakan salah satu aktivitas outdoor yang menantang mental dan juga menguji ketahanan fisik.
Beban di punggung dan kondisi jalur pendakian yang ekstrem dan panjang menjadi tantangan tersendiri bagi setiap pendaki khususnya pemula.
Banyak pendaki pemula kewalahan dalam mengatur energi yang dikeluarkan akibat tidak terbiasa dengan aktivitas fisik berat di alam terbuka.
Jika kamu berencana mendaki gunung untuk pertama kalinya, penting untuk mengetahui cara mendaki yang benar supaya tidak cepat lelah dan tetap bisa menikmati keindahan alam sepanjang jalur pendakian.
Penyebab Cepat Lelah saat Mendaki
Ada beberapa faktor yang membuat pendaki cepat lelah saat mendaki gunung seperti minimnya persiapan fisik yang matang, teknik pernapasan yang tidak efektif, kurang tidur, pola makan dan minum yang tidak teratur hingga beban yang dibawa terlalu berat.
Selain itu, irama langkah kaki yang cepat akan membuat energi di dalam tubuh cepat terkuras, sehingga tubuh mudah merasa lelah.
Faktor-faktor tersebut jika tidak diantisipasi, bisa memperburuk kondisi tubuh saat berada di jalur pendakian.
Berikut, saya berikan 5 cara mendaki gunung agar tidak cepat lelah dan menjadikan pendakian pertama kamu menjadi pengalaman yang menyenangkan.
Tips Mendaki Gunung Agar Tidak Cepat Lelah
1. Persiapan Fisik Sebelum Mendaki
Seperti yang sudah saya paparkan sebelumnya, mendaki gunung adalah soal fisik. Fisik yang kuat merupakan salah satu kunci agar tubuh tidak cepat lelah saat mendaki.
Sebaiknya, lakukan latihan fisik secara rutin, minimal 2-4 minggu sebelum pendakian. Hal ini dilakukan supaya tubuh kamu dapat beradaptasi dengan tantangan fisik di jalur pendakian.
Fokus pada latihan fisik yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, otot kaki, serta fleksibilitas otot.
Latihan fisik juga dapat mengurangi risiko cedera selama pendakian berlangsung.
2. Belajar Mengatur Napas
Selain latihan fisik sebelum mendaki gunung, penting untuk belajar mengatur napas agar tidak mudah lelah.
Teknik pernafasan yang teratur akan membuat tubuh menjadi lebih rileks dan menjaga energi agar tidak terbuang percuma.
Cobalah atur napas dengan cara tarik napas lewat hidung selama beberapa detik, tahan beberapa saat, lalu hembuskan perlahan melalui mulut.
Sesuaikan ritme napas dengan langkah kaki kamu. Lakukan cara tersebut secara konsisten.
3. Berjalan dengan Santai
Mendaki gunung bukan soal siapa duluan yang sampai puncak. Jadi, nikmati setiap langkah kamu dengan santai, itu akan membuat tubuh kamu tidak mudah lelah.
Berjalanlah dengan langkah pendek dan konsisten. Jangan terlalu panjang dan tergesa-gesa.
Sesekali kamu perlu berhenti sejenak untuk minum air dan mengatur napas kembali.
4. Pastikan Tubuh Punya Energi
Mendaki gunung merupakan salah satu aktivitas outdoor yang pasti akan menguras banyak energi.
Pastikan sebelum dan saat kamu melakukan pendakian, kondisi perut kamu terisi oleh makanan dengan kandungan karbohidrat dan protein yang cukup.
Kamu bisa mendapatkan kandungan karbohidrat dan protein dari makanan seperti oatmeal, roti gandum, telur, pisang, atau cemilan tinggi karbohidrat.
Kamu juga perlu minum secara berkala untuk menggantikan cairan yang hilang selama pendakian.
5. Lakukan Packing dengan Benar
Jangan anggap remeh cara menyusun barang dalam tas carrier, ya!. Karena kesalahan packing bisa membuat perjalanan kamu jauh lebih berat.
Bawa barang seperlunya saja, jangan berlebihan. Gunakan tas carries yang sesuai dengan ukuran tubuh kamu.
Susun barang yang lebih berat di bagian bawah dan dekat punggung agar mengurangi tekanan berlebih pada punggung dan menjaga keseimbangan tubuh kamu.
Jenis-jenis Latihan Fisik Sebelum Mendaki Gunung
Untuk meningkatkan kebugaran fisik sebelum mendaki, kamu perlu tahu tiga jenis latihan fisik yang bisa kamu coba.
1. Latihan Kardiovaskular
Yang pertama, latihan kardiovaskular bertujuan untuk memperkuat jantung dan paru-paru, meningkatkan kapasitas oksigen yang dibutuhkan saat mendaki.
melalui latihan kardiovaskular, kamu dapat meminimalisir risiko terkena penyakit jantung akibat aktivitas fisik berat seperti mendaki gunung.
Contoh latihan kardiovaskular yang dapat kamu lakukan dengan mudah seperti jogging, berenang, bersepeda, hingga naik turun tangga.
2. Angkat Beban
Selanjutnya, agar tubuh kamu terbiasa dengan beban berat yang dibawa saat mendaki, kamu perlu latihan angkat beban secara teratur.
Pada latihan jenis ini, fokus pada melatih otot kaki dan paha, punggung, serta bahu.
Beberapa latihan angkat beban yang bisa kamu lakukan sebelum mendaki seperti squat untuk melatih otot kaki dan paha, deadlift untuk menguatkan punggung bawah, dan shoulder press untuk memperkuat otot bahu.
3. Latihan Daya Tahan
Terakhir tidak kalah penting, latihan daya tahan melatih tubuh kamu agar kuat berjalan lama tanpa mudah merasa lelah.
Untuk memperkuat daya tahan tubuh kamu, latihan fisik yang bisa kamu lakukan seperti lari jarak jauh, bersepeda, latihan beban, dan renang.
Lakukan latihan daya tahan dengan rutin agar tubuh kamu siap untuk diajak tempur di medan pendakian.
Sudah Siap Mendaki Gunung?
Mendaki gunung itu bukan cuma soal kuat-kuatan fisik, tapi juga soal pintar-pintarnya menjaga stamina dan menikmati perjalanan.
Buat kamu yang baru mau coba mendaki, penting banget untuk ngerti hal-hal dasar biar tidak cepat lelah di jalur pendakian.
Mulai dari rajin latihan fisik beberapa minggu sebelum berangkat, belajar ngatur napas biar tidak ngos-ngosan, sampai jalan santai dengan langkah konsisten, semuanya penting banget.
Oh iya, jangan anggap remeh soal latihan ya. Ada tiga latihan utama yang bisa bantu kamu lebih siap: latihan kardio buat jantung dan paru-paru, angkat beban biar otot makin kuat, dan latihan daya tahan supaya gak gampang capek. Lakuin rutin, ya!
Semoga membantu ya tipsnya… Yuk, siapin diri dan eksplore alam bareng.
Udah dulu ceritanya yaa … Masih banyak cerita lainnya dari Insanus Mlaku yang gak kalah seru dan menarik. Yuk eksplore bareng.
See you!